Bridge itu jembatan. Yang dijembatani adalah informasi kartu dari pasangan
dua orang yang sifat dan kemampuan berpikirnya berbeda. Bentang informasi kartu sebanyak
jumlah lembar, warna dan nilai kartu bridge. Nama aslinya Contract Bridge atau bisa juga disebut Bridge saja.
Bridge termasuk olahraga otak seperti
catur. Bedanya, catur dimainkan individual. Bridge harus dilakukan berpasangan.
Memadukan dua orang yang secara
alamiah tentu berbeda karakter (sifat atau kepribadian), selera serta kapasitas
berpikirnya.
Permainan Bridge menggunakan alat bantu utama berupa satu
set kartu yang popular disebut kartu
remi tanpa joker. Ada 52 lembar yang terbagi dalam 4 warna. Dimulai dari warna
terlemah, Club (C) atau keriting
, kemudian Diamond (D) atau wajik , Heart (H) atau hati
dan warna terkuat adalah Spade
(S) atau daun. Kita akan tahu kalau setiap warna kartu bridge itu berjumlah 13
lembar (52 ÷ 4).
Bridge berkembang jadi permainan yang mendunia karena jasa Charles Goren (Amerika Serikat) yang menghadirkan skala nilai kartu : 4 – 3 – 2 – 1
untuk kartu-kartu raja. Jadi, A yang
merupakan kependekan Ace (As)
bernilai 4. K (King) = 3, Q (Queen) = 2 dan J (Jack)
= 1. Jika dijumlahkan, masing-masing
warna kartu (suit) bernilai 10. Dan
total nilai dalam satu set kartu bridge = 4
x 10 = 40 High Card Points (HCP).
Bridge intinya ada 2 hal: penawaran
dan permainan. Yang ditawarkan
dan dimainkan pasti berupa kartu bridge. Bagaimana cara menawarkan dan
memainkan kartu-kartu bridge yang biasa saja nampaknya? Di sinilah asyiknya
bridge untuk didalami.
Penawaran dalam bridge dilakukan secara sistematis. Pedoman
dasarnya adalah kekuatan warna, jumlah nilai
dan faktor keterbagian (distribusi) kartu masing-masing pasangan. Agar mudah
dipahami, dalam bermain bridge dibutuhkan
2 pasang pemain atau 4 orang pemain dan kelipatannya.
Misalnya, pasangan A melawan pasangan B. Semua pemain duduk di satu meja. Pasangan A duduk berhadapan di sisi Utara
– Selatan (biasa disingkat U – S) melawan pasangan B yang duduk
sisi Timur – Barat atau T – B. Jelasnya nampak pada gambar 1 di
bawah ini:
Sebagai cabang olahraga, bridge menjunjung tinggi asas sportivitas. Bentuknya
adalah mengakui keunggulan lawan yang bermain bersih dan jujur. Bersih
dapat diartikan taat aturan dan etika.
Sedangkan jujur berarti tidak menggunakan
cara curang atau licik agar dapat memenangkan permainan.
Banyak sistem penawaran dalam bridge, karena setiap pasangan diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan sistem
secara terus menerus sampai dengan sistem itu dinyatakan sempurna menurut
pasangan atau suatu tim. Bahkan oleh gabungan bridge secara nasional. Hal
terpenting yang harus diingat oleh pemain bridge adalah alert atau memberi tahu kepada pemain/ pasangan lain bahwa mereka telah memodifikasi suatu sistem baku
dengan cara mengetuk meja atau membuat daftar modifikasi sebelum melakukan
permainan. Sistem baku untuk
melakukan penawaran yang berlaku umum (internasional) ada 4 yaitu:
1.
Sistem Nilai ( point
count system) yang digagas
dan dikembangkan oleh Johan Clubs.
2.
Sistem Standar
Murni ( sistem Goren) yang digagas dan dikembangkan oleh Charles Goren.
3.
Sistem Standar
Amerika Modern ( Modern American Standard)
4.
Sistem Presisi ( Precision
System).
Jenis dan tingkat
penawaran dalam bridge adalah sebagai berikut:
Kekuatan warna
dibagi dalam 2 kategori:
1.
Warna tinggi (major
suits) terdiri dari Heart dan Spades.
2.
Warna rendah (minor
suits) terdiri dari Clubs dan Diamond.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar