Rabu, 07 September 2016

cara bermain bridge

Bridge itu jembatan. Yang dijembatani adalah informasi kartu dari pasangan dua orang yang sifat dan kemampuan berpikirnya berbeda.  Bentang informasi kartu sebanyak jumlah lembar, warna dan nilai kartu bridge. Nama aslinya Contract Bridge atau bisa juga disebut Bridge saja.
Bridge termasuk olahraga otak seperti catur. Bedanya, catur dimainkan individual. Bridge harus dilakukan berpasangan. Memadukan dua orang yang secara alamiah tentu berbeda karakter (sifat atau kepribadian), selera serta kapasitas berpikirnya.
Permainan Bridge menggunakan alat bantu utama berupa satu set kartu yang popular disebut kartu remi tanpa joker. Ada 52 lembar yang terbagi dalam 4 warna. Dimulai dari warna terlemah, Club (C)  atau keriting , kemudian Diamond (D) atau wajik , Heart (H) atau hati  dan warna terkuat adalah Spade (S) atau daun. Kita akan tahu kalau setiap warna kartu bridge itu berjumlah 13 lembar (52 ÷ 4).




Bridge berkembang jadi permainan yang mendunia karena jasa Charles Goren (Amerika Serikat) yang menghadirkan skala nilai kartu : 4 – 3 – 2 – 1 untuk kartu-kartu raja. Jadi, A yang merupakan  kependekan Ace (As) bernilai 4. K (King) = 3, Q (Queen) = 2 dan J (Jack) = 1. Jika dijumlahkan, masing-masing warna kartu (suit) bernilai 10. Dan total nilai dalam satu set kartu bridge = 4 x 10 = 40 High Card Points (HCP).

Bridge intinya ada 2 hal: penawaran dan permainan. Yang ditawarkan dan dimainkan pasti berupa kartu bridge. Bagaimana cara menawarkan dan memainkan kartu-kartu bridge yang biasa saja nampaknya? Di sinilah asyiknya bridge untuk didalami.

Penawaran dalam bridge dilakukan secara sistematis. Pedoman dasarnya adalah kekuatan warna, jumlah nilai dan faktor keterbagian (distribusi) kartu  masing-masing pasangan. Agar mudah dipahami, dalam bermain bridge dibutuhkan 2 pasang pemain atau 4 orang pemain dan kelipatannya. Misalnya, pasangan A melawan pasangan B.  Semua pemain duduk di satu meja. Pasangan A duduk berhadapan di sisi Utara – Selatan  (biasa disingkat U – S) melawan pasangan B yang duduk sisi Timur – Barat atau T – B. Jelasnya nampak pada gambar 1 di bawah ini:



 Sebagai cabang olahraga, bridge menjunjung tinggi asas sportivitas. Bentuknya adalah mengakui keunggulan lawan yang bermain bersih dan jujur. Bersih dapat diartikan taat aturan dan etika. Sedangkan jujur berarti tidak menggunakan cara curang atau licik agar dapat memenangkan permainan.
Banyak sistem penawaran dalam bridge, karena setiap pasangan diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan sistem secara terus menerus sampai dengan sistem itu dinyatakan sempurna menurut pasangan atau suatu tim. Bahkan oleh gabungan bridge secara nasional. Hal terpenting yang harus diingat oleh pemain bridge adalah alert atau memberi tahu kepada pemain/ pasangan lain bahwa mereka telah memodifikasi suatu sistem baku dengan cara mengetuk meja atau membuat daftar modifikasi sebelum melakukan permainan. Sistem baku untuk melakukan penawaran yang berlaku umum (internasional) ada 4 yaitu:
1.       Sistem Nilai ( point count system) yang digagas dan dikembangkan oleh Johan Clubs.
2.       Sistem Standar Murni ( sistem Goren) yang digagas dan dikembangkan oleh Charles Goren.
3.      Sistem Standar Amerika Modern ( Modern American Standard)
4.      Sistem Presisi ( Precision System).
Jenis dan tingkat penawaran dalam bridge adalah sebagai berikut:


Kekuatan warna dibagi dalam 2 kategori:
1.       Warna tinggi (major suits) terdiri dari Heart  dan Spades.
2.       Warna rendah (minor suits)  terdiri dari Clubs  dan Diamond

Tidak ada komentar:

Posting Komentar